Air Matang Direbus Ulang, Berbahaya? Hoax atau Fakta?
Assalamualaikum. Selamat malam. Kali ini mau berbagi informasi yang bersumber dari http://annajwa.al-luqmaniyyah.id/984/. Beberapa bulan terakhir, ramai diberitakan di media lokal maupun pesan berantai WhatsApp yang menyatakan bahwa air yang telah matang berbahaya jika direbus ulang. Benarkah demikian?
Dikutip dari salah satu artikel di internet, galamedianews.com (19 Januari 2016) dikatakan bahwa, “air yang telah matang bila dididihkan kembali akan merubah susunan kimia air tersebut. Sehingga, justru menjadikannnya racun bagi tubuh kita. Dengan membiarkan air mendidih terlalu lama / merebus kembali air yang telah matang, maka secara tidak langsung kita telah mengonsentrasikan kandungan kimia berbahaya dan bukan malah menyingkirkannya.
Dimana kandungan-kandungan kimia tersebut berupa arsenik, nitrat dan flouride. Terlebih lagi, mineral yang seharusnya menyehatkan justru berubah menjadi racun ketika telah terkonsentrasi. Misalnya, garam kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan juga batu empedu bila dikonsumsi secara berlebihan.
Dimana kandungan-kandungan kimia tersebut berupa arsenik, nitrat dan flouride. Terlebih lagi, mineral yang seharusnya menyehatkan justru berubah menjadi racun ketika telah terkonsentrasi. Misalnya, garam kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan juga batu empedu bila dikonsumsi secara berlebihan.
Universitas Harvard menyimpulkan hasil penelitian lebih dari 27 penelitian yang dilakukan selama 22 tahun terkait dampak paparan flouride terhadap fungsi neurologis dan kognitif pada anak-anak, bahwa kandungan flouride yang ditemukan dalam air minum dapat mengakibatkan IQ rendah dikalangan anak-anak. Bahkan, hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Lingkungan.Demikianlah bahaya yang akan kita dapatkan bila memanaskan atau mendidihkan ulang air yang telah matang. Meski terlihat sepele, namun ternyata bahaya yang terdapat di balik hal tersebut sungguh sangat luar biasa. Oleh sebab itu, jangan pernah mendidihkan kembali air yang telah matang dan juga jangan sampai air yang kita masak terlalu lama mendidih. Semoga bermanfaat.”
Analisis
Merujuk hal tersebut penulis mencoba menganalisis dengan dalil–dalil ilmiah untuk membuktikan benar atau tidaknya berita tersebut. Sampel analisis menggunakan variabel air minum bersih hasil dari air mentah yang direbus. Air adalah bahan kimia dengan rumus kimia H2O. Air tak berasa, tak berbau, berwujud cair pada suhu dan tekanan ambien, serta nampak tak berwarna pada jumlah kecil, meskipun air memiliki warna intrinsiknya berupa biru yang sangat muda. Di dalam klaim berita, disebutkan bahwa nitrat, flouride dan arsenik akan bereaksi dalam air, apabila dipanaskan. Menurut Permenkes no 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan no 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas, kadar arsenik (As), nitrat (NO3—) dan fluorida (F—) adalah sebagai berikut:
| Parameter | Satuan | Kadar maksimum yang diperbolehkan | ||
| Air minum | Air bersih | Air minum WHO | ||
| Arsen | mg/L | 0,01 | 0,05 | 0,01* |
| Nitrat (sebagai NO3—) | mg/L | 50 | 44,3** | 50 |
| Fluorida | mg/L | 1,5 | 1,5 | 1,5 |
*Nilai panduan sementara, karena terdapat bukti bahaya, tetapi informasi yang tersedia sehubungan dengan pengaruhnya pada kesehatan masih terbatas.
** Dalam Permenkes No 416/MENKES/PER/IX/1990 tercantum kadar Nitrat sebagai N adalah 10 mg/L. Angka dalam tabel di atas disesuaikan agar setara dengan Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu Nitrat sebagi NO3—
** Dalam Permenkes No 416/MENKES/PER/IX/1990 tercantum kadar Nitrat sebagai N adalah 10 mg/L. Angka dalam tabel di atas disesuaikan agar setara dengan Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu Nitrat sebagi NO3—
Sementara dalam FAQ pada situs California Department of Public Health menyatakan:
Apakah air dengan kandungan fluorida 1,0 ppm mengandung fluorida beracun setelah dididihkan? Tidak. Jumlah fluorida dalam air memang meningkat setelah dididihkan. Namun, meskipun air dididihkan hingga setengahnya dan tidak ada fluorida yang hilang ke udara, konsentrasi maksimum hanya mencapai 2 ppm. Laporan ilmiah yang meliputi individu-individu yang mendidihkan air untuk keperluan memasak tidak menunjukkan pengaruh buruk pada kesehatan setelah beberapa kali pemeriksaan medis periodik dan berulang. Dosis fluorida minimum yang diperlukan untuk mendapatkan pengaruh fatal adalah 5,0–10,0 gram atau 5.000–10.000 mg (ppm). Dosis ini berkisar antara 2500 hingga 5000 kali jumlah fluorida yang terdapat dalam air yang difluoridasi 1,0 ppm dan telah dididihkan hingga setengahnya. Mirip dengan kesimpulan untuk nitrat, pendidihan berulang tidak merubah fluorida menjadi senyawa yang berbahaya, tetapi hanya MENAIKKAN KADAR fluorida dalam air, karena konsentrasi adalah fungsi volume.
Pembahasan
Dari analisis di atas, tidak satupun penelitian yang menunjukkan adanya perubahan komposisi senyawa akibat pemanasan air secara intermittent. Namun, tidak dapat disangkal bahwa ketiganya menunjukkan adanya “pemekatan” bahan terlarut (yang dibahas di sini adalah arsen, nitrat, dan fluorida) karena berkurangnya air akibat penguapan.
Kesimpulan
- Tidak ada hubungan antara mendidihkan air secara interminttent dengan perubahan kandungan kimia di dalamnya.
- Pendidihan air secara intermittent hanya menaikkan kadar zat-zat kimia di dalamnya (pemekatan) karena berkurangnya volume pelarut (air) akibat penguapan.
- Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa arsen (terutama As(III)), nitrat, dan fluorida berbahaya bagi tubuh memang sifat zat kimia tersebut, bukan karena mendidihkan air secara intermittent.
Demikian yang bisa penulis paparkan mengenai berita tersebut. Mencerna informasi yang beredar dengan baik sangat diperlukan. Ragamnya media sosial menyebabkan berita yang benar dan yang hoax sulit untuk dibendung. Meskipun bahaya bahan kimia tersebut di atas adalah fakta, tetapi tidak ada hubungannya dengan mendidihkan air yang sudah matang. Mendidihkan kembali air yang sudah matang dikhawatirkan menaikkan konsentrasi bahan-bahan kimia di dalamnya. Oleh karena itu, ada baiknya ditambahkan air lagi sebelum mendidihkan kembali air yang sudah dimasak, misalnya memanaskan sayur. Ini untuk mencegah/mengurangi pemekatan.
Sumber :Wikipedia.org free ensiklopedia,.sifat fisika dan kimia Air,nitrat,. Fluoride,dan arsenic .diakses tanggal 18 januari 2017
World Health Organization, (2006), Guidelines for drinking-water quality [electronic resource]: incorporating first addendum. Vol. 1, Recommendations, (3rd ed.), ISBN: 92-4-154696-4
Sekoci Hoaxes.com,.benarkah air yang direbus ulang berbahaya? Diakses tanggal 18 januari 2017.
Written by Siti Zulfah (Santri Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Kelas Imrithy)
Semoga bermanfaat. ^^
Komentar
Posting Komentar