Langsung ke konten utama

How About 'To be'? Kapan Kita Menggunakannya?

PENGGUNAAN TO BE "AM,IS,ARE" DALAM BAHASA INGGRIS


Halo Sobat! Bertemu lagi dengan saya,Anti. Kali ini saya mau bahas yang agak beda dari yang dulu nih. Saya mau sedikit berbagi tentang bahasa luar. Yes,English now. 
Sobat pasti sudah tidak asing lagi 'kan tentang keberadaan to be yang biasanya menyertai kalimat-kalimat English? 
Pembahasan kali ini akan terfokus pada to be "am,is,are". Yang tentunya kalian sudah sangat familiar dengan to be tersebut. But..Waktu ditanya guru English tentang to be waktu SD dulu,apakah kalian sudah paham dan mengerti apa yang ditanyakan guru? *) Kalau aku sih dulu sama sekali belum..wkwk

Berdasarkan 16 tenses yang ada,perlu kita ketahui bahwa penggunaan to be am,is,dan are hanya digunakan pada simple present tense,present continuous tense,dan simple future tense saja. Sedangkan untuk 13 tense lainnya tidak dan tidak akan pernah menggunakan to be am,is,atau are.

Baiklah,kita bahas saja ya.Tapi..Maaf sebelumnya,di sini saya tidak menjelaskan secara rinci tentang masing-masing tensenya. Saya bahas tentang penggunaan to be am,is,dan are-nya saja. Okay?

Get Ready!

 
1. To be pada Simple Present Tense
  •  S + is/am/are + Non Verb        
    Ket.*) S adalah Subjek,dan Non Verb adalah bukan kata kerja.
Jadi,untuk penggunaan to be am,is,are pada simple present tense adalah yang buka menggunakan kata kerja. Untuk lebih jelasnya,kita bisa lihat contoh-contohnya.
  • I am ugly. (Saya jelek.)
  • She is smart. (Dia pintar.)
  • We are perfect. (Kami sempurna.)
  • It is wolf. (Ini adalah seekor serigala.)
  • I'm not ugly. (Saya tidak jelek.)
  • She is not smart.(Dia tidak pintar.)
  • We are not perfect (Kami tak sempurna.)
  • It is not wolf.(Ini bukan seekor serigala.)
  • Am I ugly? (Apakah saya jelek?)
  • Is she smart? (Apakah dia pintar?)
  • Are we perfect? (Apakah kita sempurna?)
  • Is it wolf? (Apakah ini seekor serigala?)
Sedangkan untuk kalimat yang menggunakan kata kerja utama (read,comes,write,dan sebagainya) tidak menggunakan to be am,is,atau are. Contoh. "I write note in book." Write merupakan kata kerja. Jadi,tidak menggukan to be "am".


2. To be pada Present Continuous Tense
  • S + am/is/are + V.ing
    Ket*) S adalah Subjek,V.Ing adalah kata kerja berakhir ing    
Dalam tense ini,to be am,is dan are menjadi wajib digunakan. Jika tidak digunakan,kalimat tersebut dianggap salah.

Contoh:
  • I am singing a song. (Saya sedang menyanyikan lagu.)
  • We are celebriting the graduation. (Kami sedang merayakan kelulusan.)
  • She is reading a novel. (Dia sedang membaca novel.)
  • He is driving a car. (Dia sedang mengendarai mobil.)


Cukup beda bukan? Antara penggunaan to be pada simple present tense dan preset continuous tense?
Semoga dengan adanya postingan saya ini dapat membantu kalian ya! Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam post ini.
Yosh! Sekian dulu postingan dari saya.
Barakallah^^
#FajarAriyanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anestesi. What's that?

Assalamualaikum! Untuk first post di blog ini,saya mau membahas mengenai Anestesi. Kenapa saya membahas masalah ini? Yes,of course. Awal mulanya,ketika saya sedang menjenguk keluarga saya di rumah sakit. Saya mendengar perkataan dari sang dokter mengenai bius lokal,umum,dan regional. Entah mengapa,hal ini membuat saya merasa penasaran. And,finally,I'm googling (gak mungkin juga saya tanya dokternya).Dan ternyata.....Ketiga bius itu disebut dengan Anestesi. Sebelumnya,terima kasih untuk amazine.co.id dan kamuskesehatan.com yang telah memberikan saya informasi mengenai Anestesi. Dan sekarang,waktunya saya berbagi dengan kalian. Semoga bermanfaat!^^ ANESTESI. WHAT'S THAT? 1). Apa Anestesi itu? Yuk Simak!   Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk sementara,sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat dilakukan. Tidur dengan diindukasi anestesi,tidaklah sama dengan tidur biasa.Tetapi,suatu bentuk ketidaksadaran ...

Tulas-Tulis Madilog Tan Malaka

[RINGKASAN MADILOG] TAN MALAKA Halo teman-teman. Saya ingin berbagi mengenai buku yang telah saya baca. Tujuannya, tak lain tak bukan adalah melatih diri saya untuk tetap menulis. Selain itu, saya tidak ingin apa yang sudah saya baca lewat begitu saja. Semoga tulisan saya bisa dinikmati teman teman semua, ya. Terima kasih! MUKADIMAH----IKLIM Huft, baru di awal pengantar, rasanya kepala sudah cenat cenut. Namun, entah kenapa, hasrat untuk tetap melanjutkan itu selalu ada. Hidup kadang cuma wkkwk, tapi banyak huftnya, ya. Yang menarik dari bab ini adalah kalimat mutiara dari Tan Malaka yang sangat menyindir kaum-kaum konsumis berandalan seperti saya, haha. Kalimatnya gini: Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi. Hahaha, ya emang kayaknya Tan Malaka sudah banyak mengamati kondisi sosial kita yang berantakan ini. Dari bab ini, saya bisa menangkap kalau buku ini tidak co...

Kerudung dan Kesadaran Beragama

  Salam hormat untuk semua pembaca.   Isu jilbab/kerudung/hijab, atau istilah lain yang kepada masyarakat awam ketiganya dibuatlah pembedaan. Padahal, mungkin saja di kalangan awam, ketiga istilah itu tidak lagi perlu menjadi persaolan alot, apalagi menjadi term  penting untuk diklasifikasikan. Belakangan ini, bahkan belakangan di tahun lalu, atau bahkan di tahun-tahun sebelumnya, isu jilbab selalu muncul di beranda sosial media. Setiap kali ada seseorang yang dianggap memiliki andil penting dalam tatanan masyarakat, katakanlah selebriti/artis yang membuka jilbab atau baru saja mengenakan jilbab di usia yang tak lagi muda, pastilah akan menjadi sorotan masyarakat. Seolah olah hegemoni yang tersebar adalah bahwa dosa dan pahala seseorang ‘paling besar’ bila dia mengenakan/melepas jilbabnya. Tentu saja pandangan itu sah sah saja. Tiap orang memiliki freedom of speech -nya masing-masing. Apalagi kalau kebebasan berpendapatnya itu berlandaskan teks struktural yang bernapas ke...